Pers memiliki Sumpah yang diatur dalam Peraturan atau Kode Etik Jurnalisme, bahwa Pers harus Adil, Proporsional dan Tidak Berpihak (Tidak Menyudutkan). Mari kita uji.
Beberapa hari belakangan ini, Metro TV kerap mengatakan "Kubu Jokowi memainkan Narasi Optimis".
" Kubu Prabowo memainkan Narasi Negativ".
Ini adalah Pelanggaran Kode Etik berat, dimana harusnya Pers tidak menyudutkan satu pihak.
Dengan menyebutkan Pihak Prabowo = Pesimis, itu sama dengan Negativ.
Energi Negativ sering di identikkan dengan Kubu Setan.
Pencap-an itu telah keluar terlalu jauh. Harusnya Metro TV bisa menilai dari Point-point Prabowo, mengapa Prabowo mengucapkan hal itu.
Jika Realitanya memang adalah seperti itu? Masa kita harus berkata semua biasa-biasa saja?
Jika Kapal kita telah bocor, dan Keselamatan kita telah terancam? Masa kita harus tetap bersantai, dan berkata "Semua baik-baik saja".?
Jikapun Metro TV harus memberikan Stempel, harusnya tidak memberikan Cap Negativ (Pesimis).
Tapi yang benar adalah " Kubu Jokowi memainkan Nasarasi OPTIMIS", dan "Kubu Prabowo memainkan Narasi REALISTIS".
Ini adalah hanya salah satu bentuk Ketidak Netralan Metro TV, didalam melangkahi Nalar Publik.
Dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sudah seharusnya KPI memberikan Penataran kembali kepada Metro TV, Pelajaran Dasar menjadi Pers.
Rakyat tidak bodoh. Rakyat tau benar bilamana Metro TV bersikap Profesional, bilamana mereka sedang Berpoltik dan Mencuri Hak Publik, yaitu Berita yang Netral dan Bermartabat.
No comments:
Write comments